Wednesday, January 21, 2015

Jurnalistik : Belajar menjadi kameramen yang handal

Bagaimana Cara Menjadi Seorang Kameramen / Direktur Fotografi? "Jika Anda mencari karir yang menarik dan sangat bermanfaat, kemudian menjadi Cameraman / DOP. itu adalah sesuatu yang harus anda fikir dan kembangkan. Jika Anda memiliki kepentingan dalam perjalanan di seluruh dunia, dengan menggunakan campuran keterampilan kreatif dan teknis, seperti bertemu dengan orang-orang terkenal dan menarik mungkin? ataupun melakukan pekerjaan yang memuaskan dan mendapatkan penghasilan besar?

Saatnya disini anda harus belajar mencari tahu rahasia. Cara Menjadi seorang Kameramen.


Perhatikan dan pelajari Langkah-langkah di bawah ini!

1. Terus belajar. Kenapa demikian? Setiap hari adalah hari sekolah. Berarti setiap hari Anda harus belajar sesuatu yang baru. Ini adalah pola pikir yang terbaik untuk mengadopsi dan tahan saat Anda bergerak maju dengan karir Anda. Orang-orang dapat mengadopsi pola pikir belajar dengan cepat akan belajar keterampilan baru dan bergerak maju, sementara mereka yang berpikir sudah tahu semuanya, akan jatuh di belakang. Meskipun hal ini mungkin benar di banyak daerah, itu adalah sesuatu yang Anda tidak bisa mengabaikan yang selalu berubah, itu mencakup dunia yang dinamis dari Cameraman tersebut.

2. Memiliki 'Good Eye'. Ini berarti memiliki kemampuan untuk melihat gambar yang baik atau peluang menembak. dan tentunya harus mampu untuk membingkai tembakan. sebab ini adalah cara mengetahui dan membedakan antara apa yang terlihat baik dan apa yang tidak baik. Hal ini dapat dipelajari dengan waktu, tetapi banyak orang memiliki keterampilan lebih alami daripada yang lain. Jika itu adalah Anda, maka Anda akan memiliki karir yang solid sebagai Cameraman.

3. Mampu bekerja dengan cepat (dan yang paling penting tenang) di bawah tekanan. Anda telah disusun selama masa stres dan selalu memiliki senyum di wajah Anda. Anda lihat, peran Cameraman bisa sangat stres karena kendala saat Anda menembak. Jika Anda menembak adegan dan memiliki sedikit waktu untuk mendapatkan gambar yang sempurna, maka Anda harus percaya diri dan tenang pada saat yang sama. Anda harus menjaga profesional berpose sambil memastikan bahwa Anda mendapatkan pekerjaan yang dilakukan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa para fotografer yang paling sukses adalah dai yang bisa memahami dan melaksanakan.

4. Mampu bekerja sendiri dan juga mampu bekerja dalam tim. Anda harus mampu memotivasi diri sendiri dan orang di sekitar Anda. Anda harus bisa mendapatkan teman baik dengan semua jenis, karena kepribadian orang sungguh sangatlah berbeda, dengan hal tersebut anda akan menemukan orang-orang dari semua lapisan masyarakat, dan pendapat dari karakter yang berbeda. dan pastinya menjadi Kameramen itu harus bisa mengelola dengan antusias, bergairah, positif, dan berpikir terbuka hingga bisa menentukan sebuah hal atau tindakan.

5. Selalu dalam permintaan dan dampak positif terhadap produksi. Karena Memiliki positif dapat melakukan sikap, dan hal tersebut akan selalu menempatkan Anda di depan persaingan.

6. tidak ada masalah. Sebagai Kameramen, Anda akan terus menemukan masalah yang perlu dipecahkan. Anda harus bisa tetap tenang dan mengatasi situasi. Sebab itu akan selalu menjadi faktor dalam profesi Anda sehingga Anda perlu mengembangkan keterampilan ini di awal karir Anda. dan Keterampilan itu sendiri akan benar-benar membedakan yang terbaik dari yang lain.

Tuesday, January 20, 2015

Jurnalistik : Pengertian broadcasting



Broadcast adalah suatu proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melaluisatelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya, dan bisa juga didefinisikan sebagai layanan server ke client yang menyebarkan data kepada beberapa clientsekaligus dengan cara paralel dengan akses yang cukup cepat dari sumber video atau audio.

Pendidikan broadcast meliputi :
1.Presenter
2.Kameramen
3.Wartawan media
4.Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll


1. Presenter :


Presenter, atau host adalah orang atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankansebuah event. misalnya, mungkin menjadi presenter atau host dari pameran. Demikian juga,seorang master upacara (juga MC, pembawa acara, atau host) adalah orang yang host atau dalam suatu acara, presenter (tetapi tidak host) adalah produser eksekutif biasanya terkenal dikreditkan dengan memperkenalkan. sebuah film atau pembuat film untuk audiens yang lebih besar. Padamedia penyiaran presenter adalah orang yang host, menceritakan, hadiah, atau mengambil peranutama dalam program ini.

2. Kameraman :

kameramen adalah operator profesional dari sebuah kamera film atau video. Dalam pembuatan film, juru kamera terkemuka biasanya disebut sineas, sementara seorang juru kamera dalamproduksi video mungkin dikenal sebagai operator kamera televisi, operator kamera video, atauvideografer, tergantung pada konteks dan teknologi yang terlibat, biasanya beroperasi kameravideo profesional.

Kameramen bertanggung jawab untuk mengoperasikan kamera secara fisik dan memeliharakomposisi dan sudut kamera seluruh adegan yang diberikan atau ditembak. Dalam pembuatan filmnaratif, operator kamera akan berkolaborasi dengan direktur, direktur fotografi, aktor dan kruuntuk membuat keputusan teknis dan kreatif. Dalam pengaturan ini, operator kamera adalahbagian dari kru film yang terdiri dari direktur fotografi dan satu atau lebih asisten kamera. Dalampembuatan film dokumenter dan berita, kamera sering dipanggil untuk film berlangsung.

3. Wartawan :

Wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.

Monday, January 19, 2015

Jurnalistik : Mengenal dan memahami pengertian sinematografi dan penjelasannya

Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal dari bahasa Latin kinema 'gambar'. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmuyang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat mengemban cerita). Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannyapun mirip. Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage). Sinematografi sangat dekat dengan film dalam pengertian sebagai media penyimpan maupun sebagai genre seni. Film sebagai media penyimpan adalah pias (lembaran kecil) selluloid yakni sejenis bahan plastik tipis yang dilapisi zat peka cahaya. Benda inilah yang selalu digunakan sebagai media penyimpan di awal pertumbuhan sinematografi. Film sebagai genre seni adalah produk sinematografi. A. Definisi Sinematografi Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal dari bahasa Latin kinema 'gambar'. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat mengemban cerita). Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannyapun mirip. Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage).Sinematografi sangat dekat dengan film dalam pengertian sebagai media penyimpan maupun sebagai genre seni. Film sebagai media penyimpan adalah pias (lembaran kecil) selluloid yakni sejenis bahan plastik tipis yang dilapisi zat peka cahaya. Benda inilah yang selalu digunakan sebagai media penyimpan di awal pertumbuhan sinematografi. Film sebagai genre seni adalah produk sinematografi. B. Film sebagai Produk Sinematografi Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grahp (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer). Definisi Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya; Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa. Pada generasi berikutnya fotografi bergeser padapenggunaan media digital elektronik sebagai penyimpan gambar. Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah mengalami perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film), pita analog, dan yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip). Bertolak dari pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya sinematografi yang memanfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya. Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, maka pengertian film telah bergeser. Sebuah film cerita dapat diproduksi tanpa menggunakan selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah semakin sedikit film yang menggunakan media selluloid pada tahap pengambilan gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit dari media analog maupun digital dapat disimpan pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada media selluloid, analog maupun digital. Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah pengertian film dari istilah yang mengacu pada bahan ke istilah yang mengacu pada bentuk karya seniaudio-visual. Singkatnya film kini diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya.Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa. Pada generasi berikutnya fotografi bergeser padapenggunaan media digital elektronik sebagai penyimpan gambar. Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah mengalami perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film), pita analog, dan yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip). Bertolak dari pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya sinematografi yang memanfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya. Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, maka pengertian film telah bergeser. Sebuah filmcerita dapat diproduksi tanpa menggunakan selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah semakin sedikit film yang menggunakan media selluloid pada tahap pengambilan gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit dari media analog maupun digital dapat disimpan pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada media selluloid, analog maupun digital.Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah pengertian film dari istilah yang mengacu pada bahan ke istilah yeng mengacu pada bentuk karya seniaudio-visual. Singkatnya film kini diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya.

Sunday, January 18, 2015

Jurnalistik : Belajar menjadi Presenter TV dan Radio

        Sudah lama ane gak ngepost nih, setelah postingan terakhir ane tentang Pengertian Jurnalistik Mediacetak, Jurnalistik Radio, dan Jurnalistik Televisi, kali ini ane mau ngeshare tentang bagaimana menjadi seorang presenter. okeh langsung saja !!

       Dunia presenter adalah dunia penuh tantangan. Tidak sembarang orang bias menjadi presenter, baik televise maupun radio. Kebanyakan orang berfikir bahwa dunia presenter adalah dunia yang hanya bisa diraih oleh mereka-mereka yang berasal dari keluarga elite, anaknya artis, berpangkat tinggi dan lain sebagainya. Tetapi saya optimis bahwa mereka juga mampu meraih profesi tersebut jika memang yakin, berani, dan mau bekerja keras. Oleh karena itu, mulai sekarang, coba buang jauh-jauh pikiran yang selalu mengedepankan pesimisme diganti dengan keberanian yang membuncah. Asah dan kembangkan kemampuan-kemampuan yang sudah dimiliki tanpa perlu berfikir “apakah pantas atau tidak” Dalam buku “Cara Mudlah Menjadi Presenter TV dan Radio” karangan Hoyyima Khoiri mengisahkan kisah sukses seorang Oprah Gail Winfrey-seorang presenter kelas dunia, yang sangat terkenal sampai saat ini dan banyak kisah-kisah presenter lain dengan kesuksesannya.buku ini juga banyak melatih cara berfikir kita atau membimbing kita untuk menjadi seorang presenter yang baik. Dengan keyakinan dan kerja keras kita bisa meraih cita-cita yang kita impikan. Apakah anda mau bekerja keras untuk meraih mimpi menjadi seorang presenter ? seribu satu pintu terbentang di hadapan anda, tinggal bagaimana cara anda membukanya dengan kunci keberanian dan percaya diri. Itulah dua kunci untuk merain kesukssesan. Hoyyima Khoiri dengan bukunya yang berjudul Cara Mudlah Menjadi Presenter TV dan Radio, ingin mengenalkan kita dalam dunia presenter dan mengubah kita menjadi seorang yang berani dan percaya diri. Pertama, dalam mengenal dunia presenter. Ada dua macam dunia presenter yaitu presenter telivi dan presenter radio. Presenter biasanya menjadi citra dari suatu program distasiun televisi. Ada dua pandangan mengenai syarat seseorang dapat menjadi presenter berita. Sebagaian kalangan menyarankan agar pembawa berita haruslah juga reporter atau jurnalis, namun sebagian ahli lainnya mengatakan bahwa keterampilan menjadi pembaca berita atau presenter adalah hal yang berbeda dengan menjadi reporter yang membuat liputan berita. Dengan begitu, tidak ada aturan khusus atau aturan pati mengenai syarat menjadi presenter. Apa syarat untuk seorang presenter yang baik? Seorang reporter dengan reputasi baik yang bekerja pada media cetak, bisa pula menjadi orang yang tepat untuk televisi. Kurang pengalamn di televisi tidak dengan sendirinya menjadi hambatan. Jika seseorang terbiasa berbicara dimuka umum atau memiliki kepribadian dan kepercayaan diri yang kuat, merekan mungkin akan sukses menjadi presenter televisi. Presenter radio atau penyiar radio adalah orang yang menyajikan materi siaran kepada pendengar secara tetap dan regular. Seseorang dapat menjadi penyiar radio melalui pertimbangan bahwa melalui kualitas suara yang sesuai dengan “tone yang diinginkan”, serta announcing skill. Yang dimaksud dengan announcing skill adalah meliputi:
1. Komunikasi gagasan (communication of idea)
2. Komunikasi kepribaidan (communication of personality)
3. Proyeksi kepribadian (projection ogf personality)
4. Pengucapan (pronounciation)
5. Control suara (voice control)
http://fahmygen.blogspot.com/2015/01/jurnalistik-belajar-menjadi-presenter.html

        Selain itu, menjadi seorang presenter radio diperlukan sifat atau karateristik sebagaimana berikut:
1. DJ As Sales Person Penyiar adalah sales person yang mampu mengemas seluruh komponen                 “barang dagangannya” yang berupalagu, iklan, dan informasi.
2. Memosisikan diri sebagai sahabat pendengar Prsesenter radio adalah seorang yang melakukan             pekerjaan menyajikan produk komersial, menyiarkan berita/ informasi, acting sebagai pembawa         acara atau pelawak, menhendel olahraga, pewawancara, diskusi, kuis, dan narasi.
3. Pendengar: orang kedua tunggal Penyiar menyapa pendengarnya harus akrab, dilandasi suasana           intim, sangat professional, direndahkan volumenya tetapi tetap memiliki power, sehingga terdengar     spereti bercakap-cakap dengan sahabatnya.
4. Personality lebih penting daripada suara yang bagus Bukan hanya karakteristik suara atau kemampuan vocal, tetapi juga karakteristik kepribadian bahwa menjadi seorang penyiar dituntut untuk lebih terbuka dan familiar dengan orang-orang.

        Selain itu penyiar juga harus hangat, bersahabat, berpengetahuan luas, serta kritis sehingga informasi yang diberikan bermutu dan dapat dipercaya. Selain empat point diatas, kita juga harus tahu fungsi sobstantif presenter radio, yaitu ketika seorang presenter bertugas melakukan kewajibannya menghadappi acara yang berbeda karakter dan cara penyajiannhya karens berbeda jenis tugasnya. 1. Sebagai continuity announcer (penyiar kesinambungan) Seorang penyiar kesinambungan bertugas menyambung acar satu ke acara lain dengan mulus. Lantaran tugasnya itulah, seorang penyiar radio harus mampu dan mahir mengolah kalimat, memiliki kata secara tepat, baik, dan benar. Anda juga harus tau fungsi subtantif presenter radio, antara lain: sebagai continuity announcer (penyiar kesinambungan), sebagai pembaca berita, sebagai reporter, sebagai narrator, sebagai interviewer, dan komentator. 2. Sebagai pembaca berita Bagi seorang penyiar berita, mengandalkan kekuatan vocal merupakan hal yang utama. Pertama, karena berita disusun oleh orang lain, dalam hal ini redaktur siaran berita, dengan demikian ia membacakan karya tulis hasil pemikiran orang lain.kedua, berita tidak didukung dengan visualisasi berita. 3. Sebagai reporter Tugas utama seorang reporter adalah melaporkan suatu kejadian atau peristiwa kepada pendengar secara objektif. Karena reporter radio dalam menghadapi audience-nya ditak didukung secara visual, ia harus mampu memberikan informasi lengkap, sehingga pendengar merasa seolah-olah berada di tengah-tengah kejadian atau peristiwa yang dilaporkan oleh reporter itu. Hal yang selalu diingat seorang reporter ialah dalam melakukan laporan kejadian kepada pendengar, ia harus senantiasa berpedoman pada 5W+1H :Where,When,Who,Why,Whrom,how (dimana, kapan, siapa, mengapa,kepada siapa,bagaimana). 4. Sebagai narrator Sebagai narrator (pembaca cerita) relative tidak sulit. Reporter hanya membacakan atau barangkali juga sekaligus menyusun naskahnya. Narasi adalah sebuah anskah yang memuat kalimat panjang atau esai yang menceritakan tentagn sesuatu. 5. Sebagai interviewer Tugas interviewer adalah menanyakan sesuatu untuk kepentingan pendengarnya. Itulah sebabnya sebelum memulai wawancara, ia perlu menjelaskan terlebih dahulu: dimana pewawancara berada, untukmaksud apa ia berada ditempat itu, dan bagaimana keadaan lokasi. Wawancara tidak boleh menyinggung martabat yang diwawancarai maupun orang lain. Etika bertanya haruslah selalu diperhatikan. Kedudukan pewawancara pada dasarnya sedejarat dengan yang diwawancarai. 6. Komentator Komentator adalah penyiar yang bertugas memberikan komentar atas sesuatu yang sudah, tengah, atau akan terjadi. Pada dasarnya seorang komentator akan menyampaikan pendapat pribadi atau kelompok yang ia wakili. Tetapi kemungkinan menonjolnya subjektivitas akan lebih tampak. Dalam member komentar terhadap sesuatu ia akan terikat pada etika pers yang berlaku. Wawancara tidak boleh menyinggung martabat yang diwawancarai maupun orang lain. Etika bertanya haruslah selalu diperhatikan, kedudukan pewawancara pada dasarnya sederajat dengan yang diwawancarai. Kedua, public speaking, merupakan langkah awal menjadi presenter. Public speaking adalah modal awal bagi siapapun yang ingin terjun ke dunia presenter, baik televisi meupun radio. Ada beberapa alasan mengapa anda membutuhkan PS:kata sama dengan mantra, modal utama untuk memasukin dunia entertainment, menunjang relasi interpersonal, kunci sukses berkomunikasi dengan siapa saja, dan membangun citra diri yang positif. Beberapa persiapan presenter : 1. persiapan mental 2. persiapan fisik 3. persiapan materi 4. pembukaan 5. penyampaian 6. penutup 7. elemen public speaking ketiga, kiat sukses menjadi presenter TV dan Radio yang Andal.ada beberapa tips untuk menjadi seorang presenter yang andal dan professional: 1. kenali diri, gali kemampuan yang terpendam 2. tentukan karakter agar mudah dikenal 3. jaga sikap agar anda disegani 4. mengatur waktu, mengendalikan rintangan 5. kembangkan jaringan, temukan keberuntungan dan ada juga tips jitu menjadi presenter radio : 1. selalu “cinta” mic 2. mempunyai wawasan yang luas 3. tahu pasti isi acara yang dibawakan 4. pahami gaya khas radio anda 5. mempunyai pergaulan yang luas 6. update tentang lagu-lagu 7. think out of the box 8. menjaga kualitas suara (vocal) 9. tetap semangat yang keempat, diberika juga teknik wawancara di televise dan radio. Ada beberapa langkah penting yang harus anda perhatikan untuk membuat wawancara anda berkualitas. • Wawancara televisi 1. Decide whom to interview 2. Persuade reluctant sources 3. Prepare to interviews 4. Know your purpose • Wawancara radio 1. Topic 2. Pertanyaan 3. Narasumber Yang terakhir ada stasiun televise dan Radio di Indonesia.jika anda betul-betul berminat menjadi presenter televisi dan radio, anda harus tahu juga stasiun televisi dan radio apa saja yang ada di negeri ini, baik yang sifatnya local maupun nasional. Didalam buku ini tepatnya pada bab terkahir dicantumkan banyak sekali nama-nama stasiun televisi dan radio dari beberapa daeran di seluruh Indonesia. Informasi ini sangat penting bagi anda yang berminat ingin menjadi seorangpresenter tv atau radio. Buku ini juga baik untuk dibaca karena dari judulnya sudah mnarik seperti mengajak kira belajar dan masuk kedalam dunia presenter. Didalamnya terdapat beberapa gambar atau foto berbagai presenter Indonesia yang cukup terkenal ddengan kisah-kisahnya. Dari cover buku ini juga sudah cukup menarik dengan synopsis di bagian belakang buku. Apalagi dalam kata pengantar buku ini diebrikan satu contah dari seorang Oprah dengan kisah suksesnya unutk menjdai seorang presenter kelas dunia.kita bisa belajar dari kisahnya yang pekerja keras dan berani itu.