Sunday, September 25, 2016

Jurnalistik Foto : definisi jurnalistik foto menurut para ahli


         Fotografi Jurnalistik adalah foto yang memiliki nilai berita atau menjadi berita itu sendiri, melengkapi suatu berita dan dimuat dalam suatu media. Foto jurnalistik harus didukung oleh caption yang berisi penjelasan dari foto. Beberapa makna fotografi jusnalistik dari berbagai sumber:

http://fahmygen.blogspot.com/2016/09/jurnalistik-foto-definisi-jurnalistik.html



1.Menurut Wilson Hick redaktur senior majalah ’Life’ (1937-1950) dalam buku World and Pictures, foto jurnalistik adalah media komunikasi verbal dan visual yang hadir bersamaan.
2.Menurut Henri Cartier-Bresson, pendiri agen foto terkemuka di dunia dengan teorinya Decisive Moment, foto jurnalistik adalah berkisah dengan sebuah gambar, melaporkannya dengan sebuah kamera, merekamnya dalam waktu, yang seluruhnya berlangsung seketika saat suatu citra tersembut mengungkap sebuah cerita.
3.Menurut Oscar Motulohm, fotografer professional, foto jurnalistik adalah suatu medium sajian informasi untuk menyampaikan beragam bukti visual atas berbagai peristiwa kepada masyarakat seluas-luasnnya secara cepat.
4.Menurut Zainuddin Nasution, tokoh foto jurnalistik asal Surabaya, foto jurnalistik adalah jenis foto yang digolongkan foto yang tujuan pemotretan karena keinginan bercerita kepada orang lain. Jadi foto-foto jenis ini berkepentingan dalam menyampaikan pesan kepada orang lain dengan maksud agar orang lain melakukan sesuatu tindakan psikologis.
5.Dalam buku serial Photojournalistic yang diterbitkan oleh Time Life diungkapkan bahwa,  foto-foto yang dihasilkan oleh para wartawan foto seperti yang ada di media massa adalah pers foto foto berita yang penekanannya pada perekaman fakta otentik. Misalnya foto yang menggambarkan kebakaran, kecelakaan, pengusuran dll. Foto-foto itu, ingin menceritakan sesuatu yang akan membuat orang memberikan feed back dan bertindak.

Foto jurnalistik memiliki pesan yang jelas dari sebuah peristiwa, tetapi dibuat dengan kemampuan teknologi secara otentik.

tags:

0 comments:

Post a Comment