Sunday, September 25, 2016

Jurnalistik Media Elektronik : Pengertian jurnalistik siaran radio (Radio Jurnalism)


Dibanding dengan media cetak, radio memiliki kelebihan yang tak bisa dicapai media cetak. Kelebihan tersebut di antaranya lebih cepat penyajian berita/informasinya, secara langsung menyampaikan berita/informasi, dan auditif yang sifatnya memungkinkan pendengar radio mengembangkan imajinasinya sendiri. Ketika program siaran sebuah radio dikemas dengan baik dan kreatif, maka keunggulan radio ini akan sulitditandingi.


Ada dua kata kunci dalam terminologi jurnalisme radio, yaitu jurnalistik dan radio. Menurut ensiklopedi Indonesia, yang dimaksud dengan radio adalah penyampaian informasi dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki frekuensi kurang dari 300 GHz. 

http://fahmygen.blogspot.com/2016/09/pengertian-jurnalistik-siaran-radio.htmlJurnalistik menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti sesuatu yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran. Jurnalistik radio (radio journalism, broadcast journalism) adalah proses produksi berita dan penyebarluasannya melalui media radio siaran. Jurnalistik radio adalah “bercerita” (storytelling), yakni menceritakan atau menuturkan sebuah peristiwa atau masalah, dengan gaya percakapan (conversational).

Berbeda dengan media cetak yang menyajikan tulisan, atau televisi yang menyajikan suara dan gambar, radio hanya menggunakan suara. Dengan demikian, konsep bertutur atau menyuarakan segala informasi menjadi dasar penyajian sebuah informasi di radio.

Ini yang menjadi dasar jurnalisme radio. Dengan demikian, sejak penyusunan naskahnya, informasi untuk radio berbeda untuk koran maupun majalah. Naskah informasi untuk radio disusun menggunakan bahasa tutur bukan bahasa tulisan. Apabila ini dilanggar, sebenarnya pendengaran pemirsa akan sangat sensitif merasakan bukan sedang mendengar tuturan melainkan sedang mendengarkan bacaan.

Hal kedua yang menjadi dasar penyajian dalam jurnalisme radio adalah bahwa media radio sebagai media sekilas dengar memiliki prinsip yang sensitif. Sebuah informasi di radio akan didengar dalam selintas dengar, sekilas, tidak bisa diulang. Dengan demikian, informasi yang akan disampaikan pun harus dibuat sedemikian rupa dengan jelas, sederhana dan sekali ucap harus langsung bisa dimengerti. Inilah satu hal yang berbeda antara radio dengan media lainnya.

Begitu pula dalam penyajian informasi berupa angka dan fakta, karena sifatnya selintas dengar itu pula, sedapat mungkin fakta-fakta harus diringkas tanpa mengurangi kaidah-kaidah informasi. Dan ketika akan menyajikan angka-angka, hindari menyampaikan angka yang rumit seperti angka-angka desimal.

Karena harus ringkas dan cepat, mau tidak mau, informasi dalam bentuk angka-angka yang akan disampaikan melalui media radio harus mengalami pembulatan dengan memperhatikan kebiasaan yang berlaku di masyarakat sehingga pembulatan angka tersebut menjadi tidak aneh ketika didengar.

Produk akhir dalam jurnalisme radio yang telah dikenal di antaranya adalah :
  1. Berita pendek dengan durasi 15-20 detik. Setiap radio biasanya punya istilah sendiri-sendiri. Reportase dari lapangan tentang berbagai hal yang dilaporkan langsung oleh reporter, baik dalam acara tersendiri secara utuh, maupun sebagai jeda, atau breaking news.
  2. Feature, juga dikenal dalam jurnalisme radio. Suara atau opini masyarakat tentang satu masalah tertentu, yang direkam oleh reporter kemudian disiarkan melalui radio, juga merupakan produk jurnalisme radio yang menarik.
Jenis-Jenis Acara Siaran Radio
Jenis acara siaran radio sangat variatif dan beragam. Hal ini merupakan strategi radio dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan khalayak. Sesuai fungsinya sebagai sarana hiburan, pendidikan dan informasi, maka radio menggolongkan jenis-jenis acaranya sebagai berikut :
  1. Siaran Pemberitaan dan Penerangan (News and Informations Programmes) :
    • Warta berita (Straight News)
    • Reportase (Current affairs)
    • Penerangan Umum (General Informations)
    • Pengumuman (Public Service)
  2. Siaran Pendidikan (Educational Programmes)
    • Siaran kanak-kanak (Children’s hours)
    • Siaran remaja (Youth Programme)
    • Siaran sekolah (School Broadcasting)
    • Siaran Pedesaan (Rural Broadcasting)
    • Siaran Keluarga Berencana (Famili Planning Programmes)
    • Siaran agama (Religious programmes)
    • Ruangan wanita (Women’s hours)
    • Pengetahuan umum (Adult Education)
  3. Siaran Kebudayaan (Culture programmes)
    • Kesusateraan (Literature)
    • Kesenian daerah (Folklore)
    • Apresiasi seni (Art appreciation)
  4. Siaran Hiburan (Entertainments)
    • Musik daerah populer (Local music)
    • Musik Indonesia Populer (National Music)
    • Musik asing (Foreign music)
    • Hiburan ringan (Light entertainment)
  5. Siaran Lain-lain (Miscellaneous) :
  6. Iklan (Commercial spot announcement)
  7. Pembukaan/penutup siaran (Opening/closing tune).
Penggolongan acara diatas sangat sesuai dengan fungsi radio itu sendiri sebagai sarana hiburan, penerangan dan pendidikan. Tetapi dalam penyajiannya perlu diperhatikan berbagai unsur yang dapat menarik minat pendengar untuk mengikuti acara-acara tersebut. Diantaranya adalah kata-kata (spoken words), musik (music), dan efek suara (sound effects) (Effendy, 1991).

Karakteristik Jurnalistik Radio:
  1. Auditif : Artinya untuk didengarkan, untuk telinga, untuk dibacakan atau disuarakan.
  2. Spoken Language : Artinya menggunakan bahasa tutur atau kata-kata yang biasa diucapkan dalam obrolan sehari-hari (spoken words). Kata-kata yang dipilih mesti sama dengan kosakata pendengar biar langsung dimengerti.
  3. Sekilas : Artinya tidak bisa diulang, maka harus jelas, sederhana, dan sekali ucap langsung dimengerti.
  4. GlobalA : Artinya tidak detail, tidak rumit. Angka-angka dibulatkan, fakta-fakta diringkaskan.
Produk Jurnalistik Radio :
  1. Copy : Berita pendek, durasi 15-20 detik. Biasanya berita penting, harus cepat diberitakan, disampaikan di sela-sela siaran (breaking news) atau program reguler insert berita (news insert) tiap menit 00 tiap jam misalnya. Berupa Straight News.
  2. Voicer : Laporan Reporter. Terdiri dari pengantar (cue) penyiar di studio dan laporan reporter di tempat kejadian, termasuksound bite dan/atau live interview.
  3. Paket : Panjangnya 2-8 menit. Isinya paduan naskah berita, petikan wawancara (soundbite).
  4. Feature : Durasi 10-30 menit. Paduan antara berita, wawancara, ulasan redaksi, musik pendukung, dan rekaman suasana (wildtracking). Membahas tema tertentu yang mengandung unsur human interest. Bisa pula berupa dokumenter (documentary).
  5. Vox pop : Singkatan dari vox populi (suara rakyat). Berisi rekaman suara opini masyarakat awam tentang suatu masalah atau peristiwa. 
Prinsip Penulisan :
  1. ELF – Easy Listening Formula : Susunan kalimat yang jika diucapkan enak didengar dan mudah dimengerti pada pendengaran pertama.
  2. KISS – Keep It Simple and Short : Hemat kata, tidak mengumbar kata. Menggunakan kalimat-kalimat pendek dan tidak rumit. Gunakan sesedikit mungkin kata sifat dan anak kalimat (adjectives).
  3. WTYT – Write The Way You Talk : Tuliskan sebagaimana diucapkan. Menulis untuk “disuarakan”, bukan untuk dibaca.
  4. Satu Kalimat Satu Nafas : Upayakan tidak ada anak kalimat. Sedapat mungkin tiap kalimat bisa disampaikan dalam satu nafas.  
Tehnis Penulisan :
  1. Spoken Words : Pilih kata-kata yang biasa diucapkan sehari-hari (spoken words), e.g. jam empat sore (16.00 WIB), 15-ribu rupiah (Rp 15.000), dll.
  2. Sign-Posting : Sebutkan jabatan, gelar, atau keterangan sebelum nama orang. Atribusi/predikat selalu mendahului nama, e.g. Ketua DPR –Agung Laksono— mengatakan…
  3. Stay away from quotes : Jangan gunakan kutipan langsung. Ubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, e.g. Ia mengatakan siap memimpin demo (“Saya siap memimpin demo,” katanya).
  4. Avoid abbreviation : Hindari singkatan atau akronim, tanpa menjelaskan kepanjangannya lebih dulu, e.g. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri –BEM UIN—Bandung menggelar… (Ketua BEM UIN Bandung –Fulan—mengatakan…).
  5. Subtle repetition : Ulangi secara halus fakta-fakta penting seperti pelaku atau nama untuk memudahkan pendengar memahami dan mengikuti alur cerita, e.g. Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono mengatakan… Menurut Presiden…. Kepala Negara juga menegaskan….
  6. Present Tense : Gunakan perspektif hari ini. Untuk unsur waktu gunakan kata-kata “kemarin”, “hari ini”, “besok”, “lusa”, bukan nama-nama hari (Senin s.d. Minggu). Mahasiswa UIN Bandung melakukan aksi demo hari ini… Besok mereka akan melanjutkan aksi protesnya…
  7. Angka. Satu angka (1-9) ditulis pengucapannya. Angka 1 ditulis “satu” dst. Lebih dari satu angka, ditulis angkanya. Angka 25 atau 345 jangan ditulis: duapuluh lima, tigaratus empatpuluh lima. Angka ratusan, ribuan, jutaan, dan milyaran, sebaiknya jangan gunakan nol, tapi ditulis: lima ratus, depalan ribu, 15-juta, 145-milyar.
  8. Mata uang : Ditulis pengucapannya di belakang angka, e.g. 600-ribu rupiah (Rp 600.000), 500-ribu dolar Amerika Serikat (US$ 50.000) 
Tanda Baca Khusus :
  1. Dash : Tanda garis pisah (–) untuk sebelum nama atau kata penting atau butuh penekanan.
  2. Punctuation : Tanda Sengkang, yaitu tanda-tanda pemenggalan (-) untuk memudahkan pengucapan singkatan kata yang dieja. M-U-I, B-A-P, W-H-O, P-U-I, dsb
  3. Garis Miring : Jika perlu, gunakan garis miring satu (/) sebagai pengganti koma atau sebagai tanda jeda untuk ambil nafas, garis miring dua (//) untuk ganti titik, dan garis miring tiga (///) untuk akhir naskah. Contoh: Menjelang Pemilu 2009/ sedikitnya sudah 54 partai politik/ mendaftarkan diri ke Departemen Hukum dan HAM// Mereka akan diverifikasi untuk ikut Pemilu. Menurut pengamat politik –Arby Sanit/ banyaknya parpol itu menunjukkan animo elite untuk berkuasa masih tinggi/// 
News Program :
  1. Buletin (Paket berita) : Berisi rangkaian berita-berita terkini (copy, straight news) –bidang ekonomi, politik, sosial, olahraga, dan sebagainya; lokal, regional, nasional, ataupun internasional. Durasi 30 menit atau lebih.Durasi bisa lebih lama jika diselingi lagu dan “basa-basi” siaran seperti biasa.
  2. News Insert ; Insert berita.Berisi info aktual berupa Straight News atau Voicer. Durasi 2-5 menit bergantung panjang-pendek dan banyak-tidaknya berita yang disajikan. Biasanya disajikan setiap jam tertentu. Bisa berupa breaking news, disampaikan penyiar secara khusus di sela-sela siaran non-berita.
  3. Majalah Udara : Berisi straight news, wawancara, dialog interaktif, feature pendek, dokumenter, dan sebagainya.
  4. Talkshow : Dialog interaktif atau wawancara langsung (live interview) di studio dengan narasumber, atau melalui telepon
Elemen News :
  1. News Gathering : Pengumpulan bahan berita atau peliputan. Teknik reportase: wawancara, studi literatur, pengamatan langsung.
  2. News Production : Penyusunan naskah, penentuan “kutipan wawancara” (sound bite), backsound, efek suara, dll.
  3. News Presentation – penyajian berita.
  4. News Order – urutan berita 

0 comments:

Post a Comment